Lonely Person
Lonely Person
Ia menulis ini semua mungkin karna dia berada di titik puncak kesepian dari kehidupannya. Ia tidak tahu mengapa dia begitu merasa kesepian sekarang? Walaupun setiap harinya ia sering ditemani oleh teman-temannya di kampus maupun dimanapun, dan walaupun setiap harinya ia sering bercanda atau tertawa puas bersama teman-temannya tapi tidak tahu mengapa ia tetap tidak merasa kalau ia seorang “happy person”. Mungkin senyumannya maupun tawanya selama ini tidak semua memang ia inginkan untuk dikeluarkan. Apabila ia kembali ke tempat tinggalnya, sering sekali ia merasakan kesepian ini, dan setiap harinya ia merasa semakin masuk kedalamnya. Ia tidak dapat menyalahkan siapapun mengapa ia merasakan ini, walaupun ia sering bertanya-tanya kepada Tuhan mengapa Tuhan memberi ia banyak permasalahan yang Tuhan tahu bahwa ia tidak mempunyai tempat untuk berbagi, mengapa Tuhan terus membiarkan ia merasakan ini semua. Apa mungkin ini semua akibat sikapnya di masa lalu yang sering menyepelekan hal-hal kecil, hingga Tuhan membuatnya untuk berpikir dengan memberi perasaan ini. Dan yang paling menyedihkannya lagi, sampai saat inipun ia masih belum mendapatkan seorangpun yang bisa menjadi seorang sahabat maupun tempat berbagi baginya. Mungkin bukan karna mereka yang tidak menginginkan melainkan ia yang sampai sekarang ini belum dapat berbagi cerita dengan orang lain bahkan oleh anggota keluarga ia sendiri.
23 November 2009
0 Response to "Lonely Person"
Posting Komentar